MPPL TUGAS 9 - Manajemen Sumberdaya

 RESUME DRAMA START-UP 

KETERKAITAN DENGAN MANAJEMEN SUMBERDAYA



Oleh :

Yulia Niza- 05111840000053

Kelas MPPL C




    Serial drama Korea Start up berhasil menarik perhatian banyak orang karena ceritanya yang manarik dan banyak banyak membarikan pelajaran untuk semua yang menonton. Drama Start Up berkisah tentang perjuangan bisnis anak muda untuk merintis perusahaan baru yang menjadikan Sandbox sebagai Sillicon Valley versi Korea. Dalam drama Start Up diperankan oleh aktor dan aktris kebanggaan Korea Selatan, antara lain :
  1. Bae Suzy (Seo Dal Mi) yakni seorang anak muda yang pandai, memiliki  ambisi yang tinggi dan pekerja keras. Ia terpaksa putus kuliah dan memilih untuk bekerja untuk membatu ekonomi keluarganya karena orangtuanya bercerai dan ayahnya meninggal saat masih SMP, sehingga ia hanya tinggal bersama neneknya yang berjualan corndog.  
  2. Nam Joo-hyuk (Nam Do San), seorang jenius karena mejadi pemenang termuda olimpiade matematika saat masih kecil hingga dapat menamatkan sekolahnya dan sempat berkuliah saat usianya masih 13 tahun.  
  3. Kim Seon-ho (Han ji Pyeong),  Seorang anak yatim piatu yang sangat memiliki bakat dengan keuangan dan investasi. Ini dibuktikan dengan dia yang memang lomba simulasi investasi saham. Saat dia berusia 17 tahun, dia yang sudah keluar dari panti asuhan tidak memiliki tempat tinggal untuk melanjutkan hidupnya. Saat dia tidak tahu harus kemana, diapun bertemu dengan Neneknya Seo Dal Mi yang memberikannya tempat tinggal ditoko miliknya. Hingga saat dewasa ia menjadi orang yang sukses dan menjadi investor serta mentor di Sandbox.
  4. Kang Han-na (Woo In Jae),  Kakak kandung Seo Dal Mi. Sewaktu kedua orang tuanya bercerai, dia kemudian memilih mengikuti ibunya yang akhirnya menikah lagi dengan seorang konglomerat. Dia akhirnya memiliki pendidikan tinggi yang bagus dan berkesempatan memimpin anak perusahaan milik ayah angkatnya.
  5. Beberapa pemeran tambahan seperti : 
    • Do Wa Kim (Kim Yong Shan), sahabat Nam Do San dan pengembang pada perusahaan Samsan Tech. 
    • Yoo Soo Bin (Lee Chul San), sahabat Nam Do San dan pengembang pada perusahaan Samsan Tech. 
    • Stephanie Lee (Jeong Sa Ha), seorang pengacara yang ingin mengembangkan passionnya sehingga ia memilih untuk menjadi desainer. Ia dimohon oleh Seo Dal Mi untuk menjadi desainer pada perusahaannya, yakni Samsan Tech.

Keinginan untuk mendirikan perusahaan rintisan dimulai ketika Seo Dal Mi sudah lelah dengan kehidupan di kantor dan ia ingin 'naik ke lift menuju lantai atas' alias menjadi CEO serta ingin mewujudkan cita-cita dari ayahnya terdahulu, sehingga ia memutuskan untuk keluar dari kantornya dan memulai semuanya dari awal dengan mencoba untuk daftar Sandbox. Hal yang sama juga dilakukan oleh kakaknya, Woo In Jae. Karena tidak ingin disebut sebagai orang yang hanya beruntung bisa menjadi CEO karena ayahnya yang konglomerat maka ia memutuskan untuk keluar dari perusahaannya dan mendirikan perusahaan rintisan baru melalui Sandbox. 
Disisi lain, terdapat 3 pemuda, Do San, Chul San dan Yong San yang sudah mendirikan perusahaan rintisan bernama Samsan Tech tetapi tidak kunjung maju karena tidak mendapatkan investor, selain dari ayah Do San sendiri. Mereka memiliki kantor pada lantai atas sebuah gedung yang memiliki biaya sewa yang murah.  Perusahaan mereka sedang mengembangkan sebuah aplikasi AI yang dapat mendeteksi benda-benda di sekitarnya dengan keakuratan yang tinggi.  Sampai suatu waktu mereka berhasil memenangkan perlombaan AI internasional yakni CODA. Karena tidak dapat pergi kesana untuk penyerahan hadiah, maka mereka hanya perlu mengirimkan video singkat dengan meminta bantuan kepada sepupunya Do San. Kemenangan pada ajang CODA ini menjadi titik tombak mereka untuk mengambangkan perusahaan rintisannya,  sehingga mereka juga mengikuti kompetisi Sandbox seperti yang dilakukan oleh Dal Mi dan In Jae. 
Setelah melalui beberapa tahap seleksi, tim Samsan Tech kalah. Tetapi Dal Mi dan In Jae berhasil masuk ke tahap berikutnya dan menjadi CEO pada setiap perusahaannya. Untuk membentuk sebuah perusahaan rintisan diperlukan anggota sebagai Sumber daya Manusia yang terdiri dari 4-5 orang. Untuk itu dilakukanlah perekrutan, disini Dal Mi membutuhkan seorang Designer dan Pengembang. Untuk itu dia merekrut tim pengembang dari Samsan Tech tadi. Serta untuk designer, ia memohon kepada Sa Ha karena dia dianggap sebagai seorang yang kompeten dan berbakat. Sehingga terbentuklah perusahaan rintisan baru dengan nama Samsan Tech dengan Dal Mi sebagai CEO nya.  
Setelah sesi perekrutan anggota, untuk tahap berikutnya adalah presentasi mengenai produk yang  akan diangkat dalam perusahaan rintisannya dalam rangka mendapatkan  inverstor. Dalam mencapai hal tersebut, setiap perusahaan rintisan memerlukan seorang mentor, disini Pak Ji Pyeong sebagai mentor mereka.  Sebagai hadiah atas lolos pada tahap seleksi ini, Sanbox menyediakan fasilitas yang dapat digunakan sebagai Sumber daya Alat yakni : Ruang Kantor,  Peralatan untuk presentasi, Komputer, Peralatan Kantor, serta software yang digunakan untuk mengembangkan aplikasinya.  Hal lain yang perlu dilakukan setelah terbentuknya perusahaan rintisan adalah pembagian saham. Hal ini dibilang cukup sulit dilakukan karena pengetahuan mereka mengenai bisnis masih minim, untuk itu setiap keputusan yang hendak mereka ambil harus di diskusikan terlebih dahulu dengan mentor mereka. 
Tiba waktunya untuk presentasi, Pembawaan public speeking Seo Dal Mi yang sangat baik, membuat kagum para juri. Hal ini mematahkan anggapan dari Chul San yang awalnya merendahkan Dal Mi yang hanya lulusan SMA tetapi terpilih sebagai menjadi CEO mereka. 
Pada tahap berikutnya, mereka diharuskan membuat produk pada perusahaan rintisannya. Berdasarkan aplikasi AI yang sudah Nam Do San dan temannya kembangkan sebelumnya, yakni aplikasi yang dapat mendeteksi benda dengan keakuratan yang tinggi. Tetapi aplikasi mereka sebelumnya hanya terbatas pada tulisan saja. Sekarang Samsan tech mengembangkan aplikasi tersebut dengan menambahkan sensor pendeteksi suara. Sehingga aplikasi tersebut dapat ditujukan kepada tuna netra yang dapat memberikan tanggapan dari input suara yang diberikan dan dapat mendeteksi benda di sekitarnya. Aplikasi ini diberi nama NoonGil. Pengembangan aplikasi NoonGil awalnya ditentang oleh mentor mereka (Ji Pyeong) karena dianggap tidak mendapatkan keuntungan sehingga akan kesulitan untuk mendapatkan investor. Tetapi mereka berhasil meyakinkan Pak Ji Pyeong dan tetap melanjutkan pengembangan aplikasinya sampai hari demo.
Saat hari demo tiba, Tim In Jae company ternyata juga membuat alat pendeteksi citra yang mirip dengan yang dibuat oleh Samsan Tech, bahkan dengan akurasi yang lebih tinggi. Walaupun begitu, saat demo, Samsan Tech tetap mengakui jika memang akurasinya lebih  rendah, akan tetapi hal yang mereka unggulkan adalah kemampuan aplikasinya yang dapat dijalankan pada teknologi yang lebih rendah dan hal itu sudah dibuktikan. Hal ini membuat kemanangan telak untuk Samsan Tech. 
Setelah demo selesai, dan samsan tech yang telah memenangkan kompetisi Sandbox ini mendapat permsalahan lagi, yakni Samsan Tech akan diakuisisi oleh 2STO. Akan tetapi karena kurang ketelitiannya mereka saat membaca kontrak, ternyata yang dimaksud akuisisi disini adalah akuisisi bakat, yakni hanya tim developernya saja yang diambil, sedangkan Dal Mi dan Sa Ha dipecat dari Samsan Tech. Hal ini tidak membuat putus semangat dari Dal Mi, ia terus melanjutkan perjuangannya dengan bergabung pada perusahaan Woo In Jae.
Tiga tahun berlalu, mereka masing-masing telah sukses. Dal Mi yang berhasil mengembangkan mobil dengan kemudi otomatis yang ia cita-citakan tiga tahun yang lalu saat masih bersama Samsan tech. Tetapi permasalahan muncul ketika hendak mengikuti perlombaan, pengembang mereka tertanya berkhianat dan memilih untuk bergabung pada Morning group, yang merupakan merusahaan milik ayah tiri In Jae yang sedang mengembangkan Mobil kemudi otomatis dan mengikuti perlombaan itu juga. Disaat yang bersamaan Do San dan teman-temannya kembali ke korea untuk cuti. Singkat cerita, mereka akhiranya memutuskan untuk berhenti dari 2STO dan memilih untuk bergabung dan menjadi pengembang pada perusahan Dal Mi bersama kakanya In Jae. Mereka akhirnya memenangkan perlombaan mobil kemudi otomatis tersebut. Segala sesuatu disini Hal ini tidak dapat terwujud jika seseorang tidak memiliki keinginan yang kuat terhadap suatu hal.  



 


Comments

Popular Posts